Update aplikasi dari mcselec (sampel aplikasi dengan avr)

AN #178 – Software implementation of USB in AVR 517
AN #177 – Kixrazor – Bascomer’s Electronic Flight Information System for Sparkfun’s 9DOF Razor 812
AN #176 – Mini Matrix Algebra 2065
AN #175 – Thermometer – Scrolling Text in Fan Wheel 2951
AN #174 – Kixlines – Tetrasexagesimal number compression to speed up serial communication 1641
AN #173 – Tricopter 3576
AN #172 – Inductance Meter 3877
AN #171 – Programmable 12channel receiver for SpektrumDX7 radios 3285
AN #169 – Snowflake 2 4180
AN #168 – Dallas DS2450 emulation with Tiny AVR 4892

Google Powermeter

belum sempat kasih artikelnya, lagi belajar nich soalnya baru juga di Google, tunggu update selanjutnya
BERSAMBUNG

Update RFid

Beberapa minggu yang lalu banyak yang nanya ke saya tentang RFid, kenapa ini sekarang jadi tren karena isunya KTP indonesia akan di buat elektronik(e-ktp) pakai rfid dengan besar memory 4k ini beritanya di detik, saya cari jenis rfid itu di indonesia ada kartu tag mifare sedangkan read/writenya juga ada spec lengkap bisa lihat di sini. kalau menurut detik chip mau di datangkan dari china trus aplikasi dari german, saya cuma bertanya-tanya apa orang indonesia gak ada yang bisa bikin aplikasi yang demikian kenapa harus pakai hasil dari bangsa lain.

Ini sedikit cerita kemarin saya main ke pusat elektronic ada produk c*na RFid reader yang murah tapi tanpa datasheetnya, dan akhirnya saya coba beli, di barangnya cuma ada keluaran kabel 6 buah dan keterangan Red (VCC),Balck (GND),Green(D0/Rx/4r+,white(D1/Tx/4R-,blue (led),yellow(BEEP), saya coba langsung masukan ke laptop dengan usb konverter serial saya lihat hasilnya ternyata gak bisa tampil dan setelah saya cek keluaran dari alat ini Wigend26 saya akhirnya saya buat program untuk konversi wigend26 ke serial dengan keluaran data udah berbetuk text jadi enak buat di olah di program komputer, sekalian saya kasih konveter serial to Usb biar laptop sekarang bisa memakainya. alatnya bisa baca tag jenis id12 dan hasil pembacaanya stabil bagus juga dan murah

semoga tulisan ini bermanfaat

Aplikasi dari innovative-electronics part 5

AN141 AN141 Menghubungkan DT-BASIC Ke Komputer Melalui Port USB
Proyek ini akan memanfaatkan PC-Link USBer sebagai modul USB to serial converter untuk menghubungkan DT-BASIC Mini System ke port USB komputer. Kemampuan DT-BASIC Mini System untuk berinteraksi dengan LCD karakter berkontroler HD44780 juga akan ditampilkan dalam AN ini yaitu untuk memvisualisasi data dari komputer.
20/05/09
AN142 AN142 Menghubungkan DT-51™ Low Cost Series Ke Port USB Komputer
Sebuah contoh lagi dalam penggunaan PC-Link USBer sebagai modul USB to UART converter dengan driver VCP (Virtual COM Port). Dalam AN kali ini, PC-Link USB akan menghubungkan DT-51™ Low Cost series ke port USB komputer. DT-51™ Low Cost Micro System / Low Cost Nano System akan bertindak sebagai ko-prosesor eksternal berantarmuka USB untuk melakukan penjumlahan 2 buah variabel.
DT-51 is a trademark of Innovative Electronics.
20/05/09

Aplikasi mikrokontroler avr dengan bascom avr part 1

BASCOM-AVR
sumber : mc selec
Item Title
AN #166 – Dimmer
AN #165 – EEprom programmer (Part 2)
AN #165 – RC2 sound / Voice playback (Part 1)
AN #164 – Radio Range Detector
AN #162 – The Graphic logotype on text LCD
AN #161 – Snowflake
AN #160 – Camera project with M162
AN #159 – Rheobas four-channel
AN #158 – LED Runstring
AN #157 – Implementation of IR NEC protocol
AN #156 – VGA AVR – BASCOM Video controller
AN #155 – Digital Melody Player
AN #154 – Useful modding – spectrum’s analyzer + watch
AN #153 – MP3 Player
AN #152 – Led 3D-ball matrix
AN #151 – Nordic nRF24L01 with BASCOM-AVR
AN #150 – PID motor controller
AN #149 – Sony Remote Control Decoding with BASCOM AVR
AN #148 – LCD display with touchscreen and AVR
AN #147 – Car Windscreen Wiper Control with ATtiny13
AN #146 – Loopback test
AN #145 – Transfer data between MS Excel & MCU
AN #144 – CodeLock AVR
AN #143 – MCS Bootloader
AN #142 – Using MAX1668 with BASCOM-AVR
AN #141 – M8 Bootloader
AN #140 – IR touch panel
AN #139 – Using MCP23016
AN #138 – RPM meter and rotational speed sensor KMI15/1 with AT90S2313
AN #137 – Valentine Heart
AN #136 – SmartCard4 Electronic Lock
AN #135 – FlowMeter for ULM
AN #134 – FAT32 WAVE Player
AN #133 – 90S2313 Alarm Clock
AN #132 – Interfacing an external I2C EEPROM for the T6963C Graphical Display
AN #131 – Pseudo Multitasking in Real Time
AN #130 – Using the AD7895-10 Bipolar AD converter
AN #129 – Graphical Clock
AN #128 – Moving LED messaging Waver with BI-colour LEDS
An #127 – FAT16 File System Driver for CompactFlash
AN #126 – Network programming with the NE2000
AN #125 – How to set up zero crossing software to trigger a Triac
AN #124 – SMS on Nokia 5110/6110 via microcontroller
An #123 – Accessing a Compact Flash Card from BASCOM
AN #121 – Showing custom fonts on the T6963C
AN #120 – Sony IR receiver using the SIRCS protocol
AN #119 – RC LapTimer
AN #118 – I2C LCD and Keboard library
AN #117 – Sending an SMS with the Siemens GSM M1 module
AN #116 – Reading the SHT11 Humidity sensor
AN #115 – Quadrature Decoder/Counter and Display
AN #114 – Getting started in Data Transmission and Error detection with Correction
AN #113 – Green House controller
AN #112 – Speed controller for model boats
AN #111 – Dual Thermometer with the DS18b20
AN #110 – Dutch BASCOM-AVR course, AT90S2313 PDF in Dutch
AN #109 – PID Controller
AN #108 – BASCOM-AVR Hotchip cable
AN #107 – Logarithmic bar graph (LED and LCD)
AN #106 – A RealTime RTOS
AN #105 – Sending RC5 and SONY IR codes
AN #104 – Measuring temperature with 90S2313 and BASCOM-AVR
AN #103 – Serial to GPIB converter
AN #102 – Bit twiddle outputs on 74HC595 daisy chained shift registers to control relays
AN #101 – BASCOM-AVR example that demonstrates SNAP protocol

Tutorial BASCOM

Karena banyaknya permintaan tutorial Bascom maka saya akan coba memberikanya sebenarnya tutorial ini sudah ada kalau anda menginstal software tersebut, yaitu help nya. Disitu semua sudah di jelaskan dengan gamblang bahkan sampai bagaimana membuat downloadernya terus cara konfigurasinya kalau yang belum bisa download file di bawah ini

>> Tutorial Bascom

Download Update Source code Produk Innovative electronics

 

       
19/09/2003
DT51L under MS-DOS untuk prosesor dengan kecepatan tinggi. Sudah teruji hingga kecepatan 2,4 GHz. Hanya untuk DT-51 MinSys Board versi 3.0

 

04/09/2003
DT51D under MS-DOS untuk prosesor dengan kecepatan tinggi. Sudah teruji hingga kecepatan 2,4 GHz. Hanya untuk DT-51 MinSys Board versi 3.0
 
26/09/2003
DT51L under Windows dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah dipelajari. Hanya untuk DT-51 MinSys Board versi 3.0
 
01-04/09/2003
Include File AlpNum.INC (penambahan prosedur Clear) dan AlphaSS.INC (memuat rutin untuk interface Synchronous Serial) beserta contoh penggunaannya.
 
19-26/09/2003
File-file tes under MS-DOS untuk DT-51 MinSys versi 3.0.
 
24/06/2003 (LCD) & 12/07/2003 (PI)
Include File PhoneInt.ASM (perbaikan rutin Call Progress) dan DLCDPPI.ASM (perbaikan protokol)
 
26/12/2003
Perubahan beberapa label AlpNum.INC dan AlphaSS.INC yang sama dengan label de KITS Serial RTC & EEPROM
 
09-10/12/2003
Perubahan program testing de KITS Serial RTC & EEPROM
 
19/04/2004
DT51L under Windows versi 2 dengan perbaikan bug, shortcut keys, toolbar, dan kemampuan untuk mengakomodasi USB to Serial Converter (pada DT-51 MinSys Board dengan kernel terbaru). Hanya untuk DT-51 MinSys Board versi 3.0
 
01/05/2004
Perbaikan Keymatic.INC agar tidak mempengaruhi komunikasi de KITS SPC Alphanumeric Display
 
01/02/2005
Perbaikan komunikasi serial pada software tester DT-AVR Low Cost Micro System
29/04/2005
DT51L Under Windows versi 2.1 dengan penambahan menu Recently Opened Files
29/04/2005

ProgPAL versi 1.1 dengan penambahan menu Recently Opened Files dan kemampuan untuk mengakomodasi USB to Serial Converter (pada DT-51 MinSys Board dengan kernel terbaru). Hanya untuk DT-51 MinSys Board versi 3.0

28/06/2005
Software Programmer untuk DT-HiQ Programmer versi 1.1 yang mendukung penggunaan USB to Serial Converter dan tersedia pengaturan delay.
28/06/2005
DT51L under Windows versi 2.1b sebagai perbaikan pada Selftest DT51L under Windows versi 2.1.
13/03/2006
Update untuk program tester DT-AVR Low Cost Micro System, dapat bekerja pada 
OS Windows 98, 2000, 
dan Windows XP.
28/03/2006
Update untuk program tester DT-AVR Low Cost Nano System, dapat bekerja pada 
OS Windows 98, 2000, dan Windows XP.
19/04/2006
Program tester DT-51 I2C ADDA yang bekerja pada OS Windows 98, 2000, dan XP.
01/05/2006
DT-BASIC System Serial Test v1.1, program serial tester untuk DT-BASIC Mini / Micro / Nano System yang dapat bekerja dalam Windows XP / 2000 dan dilengkapi dengan pengaturan time out.
15/11/2006
Program tester I2C ADDA under Windows

Penguat Sinyal GSM dan CDMA (mini BTS)

SYBER USA TIPE SMA-233 GSM Repeater & Booster Antenna (penguat sinyal), kini dimanapun anda berada, komunikasi akan tetap berjalan mulus. Modul repeater ini bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan mampu meng-cover area hingga 100 m2. ABSOLUTELY WIRELESS! Tidak perlu kabel konektor yang ditancap ke hanphone. Mampu menguatkan penerimaan sinyal bahkan dalam kondisi tanpa sinyal sekalipun. Kini, signal bar di handphone anda akan berubah dari ZERO (0) ke HERO (5).

 

Technical Spesification
Working System
GSM 900 Mhz
Delay Time of Delivery
< 6 ms
Radio Frequency contact impedance
50
Noice Coefficient
< 6 dB
Gaint
55-70 dB
Power
25 VA
Working Voltage
AC – 110/220 V; DC – 12V
Upstream frequency
0.5 – 2 W
Downstream frequency
0±10 dBm

 

 

Keliling Dunia bersama SYBER USA TIPE SMA-233 GSM Repeater Antenna penguat sinyal, dimanapun anda berada, penguat sinyal ini akan mampu melengkapi kebutuhan telepon genggam anda untuk berkomunikasi dengan pihak luar. Dengan kemampuan penerimaan dan penguatan sinyal 55-70 db, mampu mencukupi sinyal untuk 8 telepon genggam sekaligus yang dioperasikan dalam waktu yang bersamaan. Jarak jangkau penguat sinyal mampu mencangkup wilayah seluas 100 meter persegi lebih. Dilengkapi dengan power led untuk menunjukan status unit anda dan signal LED untuk status pengoperasian telepon genggam anda. Dengan konstruksi yang solid serta dilengkapi dengan kabel antena luar maupun dalam menjalankan unit anda langsung siap pakai. Mudah pemasangan dan luas penggunaannya.

 

 

Penggunaan SYBER SMA-233 Repeater & Booster:

  • Basement/lantai dasar/ lantai satu bangunan (ruko, rumah, gedung, pabrik, stand toko, gedung parkir maupun gedung perkantoran.
  • Kapal besar maupun perahu layar.
  • Kereta api maupun mobil pribadi.
  • Diwilayah hutan, pegunungan maupun pedalaman.
  • Diantara wilayah perbatasan kota maupun negara.
  • Mengurangi radiasi gelombang elektormagnetik pada otak kita.
  • Cocok untuk berpergian/wisata/travel : berkemah, belayar atau selama transportasi.
  • Dan tempat-tempat lain yang kekurangan sinyal atau tidak ada sinyal.

 

YES!! 100% Garansi Uang Kembali! Bebas Resiko!
Jika ternyata produk kami tidak menghasilkan sinyal kuat setelah pemasangan, uang Anda kami kembalikan 100%. Tidak ada penundaan, tidak ada komplain, tidak ada sakit hati.

Bagi yang berminat bisa menghubungi saya di : darysp@gmail.com

CVI/Labwindows : Alternative bagi pembenci Labview

Bagi anda-anda yang berkecimpung di Control Systems/Instrumentation, pasti kenal dengan program yang satu ini, ya Labview dari National Instruments. Di Perancis sini, hampir semua Industri memakai Labview sebagai bahasa utama pengembangan sistem instrumentasi dan kontrol di industri. Di tingkat universitas dan ecole (institut/sekolah tinggi), setiap mahasiswa Teknik Elektro dan Ilmu Komputer (Informatique) di Perancis diwajibkan untuk mempelajari Labview sebagai bagian dari matakuliah pemrograman, Sistem Kontrol dan Instrumentasi. FYI uniknya di Perancis, mahasiswa Ilmu Komputer atau seringnya disebut Industrielle Informatique disini SELALU mendapatkan mata kuliah Control Systems dan Instrumentation. Sesuatu yang tidak saya temui di UK dan Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya industri manufaktur di Perancis sehingga demand untuk engineer yang menguasai Sistem Kontrol dan Automasi sangat tinggi.

Labview menggunakan konsep Graphics Language sebagai landasan pemrogramannya. So semua operasi logika, iterasi dan matematika direpresentasikan dengan lambang dan flowchart. Labview memang ideal untuk scientist dan engineer yang kurang kuat background programmingnya tapi harus membuat aplikasi measurement dan insrumentasi dengan cepat.

Ok anyway, bagi saya, meskipun sangat tepat untuk data acquisition and measurement, orang Perancis kebablasan menggunakan Labview sebagai bahasa pemrograman general untuk urusan APA SAJA. Bahkan teman saya disuruh menggunakan Labview untuk memodelkan persamaan matematik (dimana Matlab, Mathematica atau Scilab lebih tepat untuk itu).

Labview memaksa kita untuk menggunakan prinsip dataflow, dimana fleksibilitas menjadi taruhannya.

Untuk program-program sederhana seperti akuisisi data dari instrumen, mengukur, dan menampilkannya, graphical programming language ini sangat cepat dan praktis. Tapi untuk menulis program yang cukup kompleks (misal aplikasi Object Detector and Recognition) dibutuhkan fleksibilitas yang sangat tinggi.

Sebagai orang pure Computer Science yang berlatar belakang text based programming dan telah mempelajari Theory of Programming Language dan Compiler Design, saya sangat membenci Labview dengan alasan berikut :

1. Tidak bisa memberi komentar
2. Tidak bisa memberi nama variabel (WTF ??)
3. Nonlinear dan alurnya susah diikuti, ini bikin program atau main game Maze???
4. Untuk memodifikasi satu perintah (dimana dalam bahasa pemrograman text hanya merubah satu baris) harus merubah keseluruhan struktur program.
5. Nonlinearity membuat sangat sulit untuk di-debug.
6. Nonlinearity membuat timing menjadi hal yang sangat sulit.
7. Penanganan Array dan iterasi yang rumit.
9. Sulit untuk menerapkan konsep OOP.
10. Pendukung Labview bilang operasi Parallel lebih mudah divisualisasikan dengan Labview, BULLSHIT, saya membuat parallel program dengan Celoxica Handel-C, tidak ada masalah.

Pertama kali menggunakan Labview untuk aplikasi numerical simulation and modeling (karena perusahaan tidak memiliki Matlab dan bos taunya hanya Labview), saya banyak terbantu dengan memakai C-Script untuk formula programming. Tapi lama-lama setelah aplikasi jadi kompleks, ternyata gabungan Labview dengan C-Script membuat program jadi rumit dan berat.
Akhirnya, setelah berkutat dengan kejengkelan, VOILA saya menemukan solusinya, Paolo, seorang PhD EE asal Brazil yang juga membenci Labview memberitahu pada saya bahwa Labwindows/CVI bisa menggantikan Labview dan kebetulan perusahaan MEMILIKI LISENSI Labwindows/CVI!

Labwindows/CVI adalah ANSI-C Compiler buatan National Instruments yang diklaim pembuatnya dapat menggunakan semua library dan modul akusisi data dari National Instrument dan compatible dengan Labview. So kita bisa mengerjakan aplikasi instrumentasi dan kontrol yang sama dengan Labview tanpa kepusingan-kepusingan bahasa pemrograman grafis.

Akhirnya semua program Labview saya convert ke Labwindows/CVI dan saya bisa meneruskan pekerjaan saya dengan bahasa pemrograman tercinta, ANSI-C !!

Beberapa hari setelah bermain dengan Labwindows/CVI, saya menyadari bahwa development tool ini lebih friendly daripada Visual C++.Net dan tentu saja memiliki library instrumentasi yang sangat lengkap. So Labwindows/CVI adalah tools terbaik untuk aplikasi instrumentasi, kontrol dan measurement di Industry bagi para software engineer atau hardcore coder.
copy paste dari mas adhiguna

Pengantar Embedded Systems dan Realtime Systems dengan Embedded Linux dan eCos

Apakah embedded system itu ? Embedded system adalah kombinasi dari hardware dan software yang disisipkan (embedded) dalam suatu perangkat tertentu yang bertujuan melakukan suatu fungsi/tugas khusus. Contoh dari embedded systems ini dalam kehidupan sehari-hari adalah microwave, kalkulator elektronic, game watch, Antilock Brake Systems dan masih banyak lagi. Hampir semua aspek kehidupan kita tidak dapat dipisahkan dari embedded systems. Coba anda lihat sekeliling kamar anda, pastinya anda tidak akan sulit menemukan suatu benda yang mengandung embedded systems di dalamnya. Coba sebutkan, di kamar saya saja sekarang ada Mobile Phone, MP3 Player dan MIDI Keyboard. Embedded systems banyak dikaitkan dengan Real-Time Systems (sistem waktu nyata). Kebanyakan Embedded system memang memiliki sistem operasi berbasis real-time systems, kenapa ? karena kita tidak ingin ada jeda waktu eksekusi dalam sistem embedded systems. Embedded system juga banyak dikaitkan dengan Instrumentasi. Karena untuk membuat instrument, kita menghubungkan (antarmuka/interface) antara prosesor dengan dunia luar melalui sensor. Dalam blog ini penulis akan mengajak pembaca untuk membangun sistem embedded system dengan sistem operasi yang sudah terkenal yaitu Linux, khususnya embedded Linux. Pembaca sudah seharusnya menguasai bahasa pemrograman C, dasar-dasar sistem digital dan Organisasi dan Arsitektur sistem komputer. Untuk board experimen, penulis menyarankan untuk menggunakan Microcontroller kit Arcom Viper-Lite dengan processor Arm PXA255 XScale. Microcontroller kit ini dapat dibeli lewat http://www.arcom.com dengan harga sekitar 360 euro saja. Belajar microcontroller memang butuh modal, penulis sengaja tidak menyarankan Pic Microcontroller atau 8051 karena keterbatasan feature. Menurut penulis, Microcontroller Viper-Lite ini paling lengkap dan memiliki feature sebagai berikut: * RAM: 64 MB of SDRAM * ROM: 16 MB of flash and 1 MB boot ROM * Three RS232-compatible serial ports (with external DB9 connectors) * 10/100baseTx Ethernet port * USB v1.1 client port * CompactFlash slot * Four programmable timer/counters * Sixteen-channel DMA controller * Watchdog timer * Real-time clock * Eight buffered digital inputs * Eight buffered digital outputs * RedBoot debug monitor program resident in boot ROM * Embedded Linux (based on kernel version 2.6) resident in flash Dengan demikian, kita bisa belajar banyak hal, mulai dari port access hingga ke networking. Prosesor dan memori Sekarang kita akan mempelajari mengenai dasar-dasar Prosesor: Ada dua jenis perangkat keras yang membentuk Prosesor : memory dan periferal. Memory untuk penyimpanan/temu kembali data dan kode. Sementara periferal adalah perangkat keras yang mengkoordinasikan interaksi dengan dunia luar atau melakukan suatu fungsi hardware tertentu. Contoh periferal pada embedded system adalah port serial dan timer. Keluarga prosesor berbasis Intel 80×86 memiliki dua sistem pengalamatan yang memungkinkan komunikasi dengan memori dan periferal. Sistem pengalamatan pertama diperuntukkan bagi perangkat memory, sementara sistem pengalamatan kedua diperuntukkan bagi periferal terutama I/O. Pemetaan memory Semua prosesor menyimpan data dan program di memory. Memory bisa terletak di dalam chip yang sama dengan prosesor atau diluar chip. Memory terletak pada memory space dan prosesor berkomunikasi dengan memory dengan menggunakan dua jalur yaitu address bus dan data bus. Address bus untuk menyimpan alamat dan data bus untuk menyimpan data. Selain itu ada jalur lain, yaitu control bus yang dipergunakan untuk membaca , menulis dan mengaktifkan ke berbagai perangkat didalam ruang lingkup pengalamatan memory. Sinyal untuk control bus termasuk : read, write dan chip-select (chip-enable). Saat kita akan menulis suatu program pada suatu board, sebaiknya kita baca dulu spesifikasi board tersebut, sehingga kita bisa tahun nama dan address range dari tiap perangkat memori dan periferal yang terletak pada ruang memory. Kita buat tabelnya. Tabel ini kita sebut peta memory (memory map). Tabel tersebut diorganisasikan sedemikian rupa sehingga alamat terkecil terletak paling bawah dan alamat tertinggi terletak di atas. Setiap kali kita menambahkan suatu perangkat ke peta memory, tempatkan pada lokasi yang benar dan beri label pada alamat awal dan akhir dalam hexadecimal. Sebagai contoh bila kita lihat diagram pada Arcom board dibawah ini maka kita lihat bahwa ada tiga perangkat yang terhubung pada address dan data bus, perangkat tersebut adalah RAM, ROM dan SMSC Ethernet controller. Peta memory dari diagram diatas kira-kira sebagai berikut (gambar hak cipta Michael Barr): Setelah kita membuat peta memory, kita buat header pada bahasa C sebagai berikut : /********************************************************************** * * Peta memory * * Base Address Ukuran Deskripsi * ————– —– ———————————– * 0x00000000 64M SDRAM * 0x08000300 N/A Ethernet controller * 0x50000000 16M Flash * **********************************************************************/ #define SDRAM_BASE (0x00000000) // definisi SDRAM #define ETHERNET_BASE (0x08000300) // definisi Ethernet #define FLASH_BASE (0x50000000) // Flash Setelah kita mengetahui nama dan alamat memori dan peripheral yang terhubung dengan prosesor, maka kita bisa membuat mereka berkomunikasi antara satu dengan lainnya (prosesor dengan peripheral). Ada dua metode komunikasi yaitu polling dan interrupt. Keduanya berbasis pada konsep ini, prosesor akan tahu alamat dan range periferal, prosesor akan memberikan tugas (berupa data) pada alamat tersebut, dan prosesor akan menunggu periferal menyelesaikan tugasnya. Contoh, ketika prosesor menugaskan timer menghitung dari 1000 ke 0. Pada detik dimana kalkulasi dimulai, prosesor hanya akan tertarik pada satu hal, apakah timer selesai menghitung atau tidak. Pada metode polling, prosesor akan menanyakan terus menerus pada peripheral (misal timer) apakah suatu tugas selesai dikerjakan atau tidak. Untuk mengimplementasikan polling, maka kita akan menciptakan iterasi yang membaca status register pada peripheral. Sebagai contoh : do { /* Hitung dari 1000 ke 0 */ … /* Poll untuk melihat apakah perhitungan selesai. */ status = Nilai_Sudah_Nol( ); } while (status == NO); Metode komunikasi kedua adalah interrupt,interrupt adalah sinyal elektrik asinkronus dari peripheral ke prosesor. Pada interrupt, prosesor memberikan tugas pada peripheral seperti sebelumnnya, hanya saja, sekarang peripheral yang akan memberikan sinyal pada prosesor apakah tugas sudah selesai atau belum. So perbedaannya dengan polling adalah prosesor tidak terus menerus menanyakan status dari peripheral tapi peripheral yang akan memberitahukan statusnya sekarang (menginterupsi prosesor). Dengan metode interrupt, sementara menunggu peripheral menyelesaikan tugasnya, prosesor dapat melakukan instruksi-instruksi lain. Jika peripheral memberikan sinyal interupsi pada prosesor , maka prosesor akan menyelesaikan instruksi yang sedang dikerjakannya sekarang, kemudian menyimpan semua state pada instruksi yang sedang dikerjakannya saat ini, kemudian mengekskusi suatu rutin yang dinamakan interrupt service routine (ISR) atau interrupt handler, anda sebagai programmer embedded system yang akan membuat ISR ini. Saat ISR selesai, maka prosesor kembali ke state sebelum interupsi. Kelebihan interrupt adalah interrupt lebih menghemat resource dibandingkan polling, tapi kekurangannya adalah interrupt memiliki jeda waktu (overhead) yang lebih lama dibanding polling. Dalam prakteknya, polling dan interrupt sama-sama sering dipakai, polling untuk periferal yang membutuhan kecepatan dan interrupt untuk efisiensi prosesor. Mengenal databook/datasheet prosesor Bagi anda-anda yang belum terbiasa dengan embedded system programming, anda harus mulai mengenal makhluk satu ini, databook atau datasheet. Pada databook semua data penting mengenai periferal dan prosesor akan diberikan. Tiap prosesor akan berisi data yang berbeda sesuai arsitektur dari register dan instruction set. Semua yang ingin kita ketahui pada prosesor dapat kita temui pada databook. Diposkan oleh adhiguna.mahendra@ieee.org

sumber : http://machine-vision-adhiguna.blogspot.com