Menyambut I’edul Fitri sesuai Sunnah

Iedul Fitri merupakan salah satu hari raya yang Allah subhanahu wata’ala anugerahkan kepada kaum muslimin. Dinamakan Iedul Fitri karena ia selalu berulang setiap tahun dengan penuh kegembiraan. Di antara bentuk kegembiraan itu adalah makan, minum, menggauli istri, dan lain sebagainya dari hal-hal mubah yang sebelumnya tidak boleh dilakukan di siang hari Ramadhan. Namun lebih menjadi bermakna, tatkala hari yang mulia tersebut dipenuhi amalan-amalan yang sesuai dengan sunnah Nabi

Kapan Kita Beriedul Fitri?
Hari raya Iedul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawwal yang dihasilkan dari ru’yatul hilal, bukan dengan ilmu hisab. Rasulullah bersabda:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا العِدَّةَ ثَلاَثِينَ .

“Bershaumlah berdasarkan ru’yatul hilal dan berhari rayalah berdasarkan ru’yatul hilal. Jika terhalangi oleh mendung (atau semisalnya) maka genapkan bilangan (Ramadhan) menjadi 30 hari.” (HR. Al-Bukhari)

Iedul Fitri dan juga shaum Ramadhan merupakan syiar keutuhan dan kebersamaan, namun sangat disayangkan ketika syiar ini mulai ternodai oleh perselisihan dan perpecahan di antara kaum muslimin (yang ternyata dipelopori oleh ormas-ormas Islam sendiri) di dalam menentukan Iedul Fitri ataupun shaum Ramadhan.

Padahal Nabi bersabda:

الصَوْمُ يَوْمَ تَصُوْمُوْنَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُوْنَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّوْنَ

“Shaum itu pada waktu bershaumnya kaum muslimin, berbuka pada saat berbukanya kaum muslimin, dan berkurban pada saat kaum muslimin berkurban.” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad shahih)

Sehingga para ulama terpandang seperti Asy-Syaikh Al- Albani dan Asy-Syaikh Ibnul Utsaimin menasehatkan agar setiap muslim mengikuti pemerintahnya masing-masing. (Lihat Tamamul Minnah hal. 398 dan Asy-Syarhul Mumti’ 6/322)

Di samping itu kami juga mewasiatkan kepada pemerintah -semoga Allah ? merahmati mereka- agar melandaskan keputusan masuk dan keluarnya Ramadhan secara syar’i, yaitu dengan ru’yatul hilal dan tidak dengan ilmu hisab.

Hukum Shalat Ied
Para ulama berbeda pendapat dalam permasalahan ini menjadi tiga pendapat yaitu: sunnah, wajib kifayah, dan wajib ‘ain. (Fathul Bari 8/423-424, karya Ibnu Rajab).
Namun perlu diketahui bahwa Rasulullah dan para sahabatnya ? senantiasa mengerjakan shalat tersebut bahkan beliau memerintahkan para gadis dan wanita haidh untuk keluar menuju ke mushalla Ied (tanah lapang).

Di Mana Kita Shalat Ied dan Apa Tuntunan Menuju Tempat Shalat Tersebut?
Shalat Ied secara syari’at dilaksanakan di mushalla Ied (tanah lapang) bukan di masjid, dan inilah yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya ?, dalam keadaan mereka sangat memahami keutamaan shalat di Masjid Nabawi yang menyamai seribu kali shalat di selainnya (kecuali Masjidil Haram). Tetapi dengan semua itu, Rasulullah , Khulafaur Rasyidin dan seluruh sahabatnya ? tetap melaksanakan shalat Ied di mushalla (tanah lapang).
Hal ini berlandaskan hadits Abu Sa’id Al Khudri , beliau berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يخْرُجُ يومَ الفِطْرِ و الأَضْحَى إلى المُصَلَّى … .
“Dahulu Rasulullah selalu keluar menuju mushalla (tanah lapang) untuk melaksanakan shalat Iedul Fitri dan Iedul Adha…. (HR. Al-Bukhari no. 956)
Asy-Syaikh Al-Albani berkata: “Sunnah nabi sesuai dengan hadits-hadits yang shahih menunjukkan bahwa beliau selalu mengerjakan dua shalat Ied di tanah lapang pinggiran kampung, dan ini terus berkelanjutan di masa generasi pertama (umat ini), mereka tidak melaksanakan di masjid-masjid kecuali bila ada udzur yang darurat seperti hujan dan sejenisnya. Inilah madzhab imam yang empat dan selain mereka dari para imam.” (Shalatul ‘Iedaini fil Mushalla Hiyas Sunnah, hal. 35).
Sehingga sangat berlebihan orang yang mengatakan bahwa shalat Ied tidak boleh dilaksanakan di masjid walaupun ada udzur yang darurat, demikian pula orang yang mengatakan bahwa tidak ada shalat kalau tidak di tanah lapang.
Adapun cara menuju mushalla Ied (tanah lapang) adalah:
Pertama: Berhias dengan pakaian yang terbaik (yang dia miliki), sebagaimana hadits Ibnu Umar . (HR. Al-Bukhari no. 948)
Kedua: Makan beberapa butir kurma sebelum berangkat, sebagaimana hadits Anas . (HR. Al-Bukhari no. 953)
Ketiga: Berangkat dan pulang melewati jalan yang berbeda, sebagaimana hadits Jabir . (HR. Al- Bukhari no. 986)
Keempat: Mengeraskan takbir semenjak keluar dari rumah sampai ditegakkannya shalat. (Ash Shahihah 1/1/329-330)
Adapun lafadz takbirnya, maka tidak ada satupun hadits yang shahih yang menentukan bacaannya. Hanya saja terdapat beberapa atsar sahabat yang shahih yang menerangkan bacaan tersebut. Diantaranya: Allahu Akbar Allahu Akbar, Laailaaha illallahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamdu atau Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Laailaaha illallahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamdu, atau yang lainnya. (Al Irwa’ 3/125-126)
Di dalam bertakbir ini, tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjama’ah dengan satu suara. (Ash-Shahihah 1/1/331)
Dan perlu diingatkan, apa yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dengan menambahkan shalawat di sela-sela takbir. Hal ini merupakan suatu kekeliruan, karena tidak pernah dinukilkan dari Rasulullah , Khulafaur Rasyidin dan para sahabatnya ?.

Apa Yang Dilakukan Setiba di Tempat Mushalla Ied?
Ketika tiba di tempat shalat, hendaknya terus bertakbir hingga imam memulai shalat. Adapun shalat sunnah qabliyyah dan ba’diyyah Ied, maka tidak ada tuntunannya, sebagaimana hadits Ibnu Abbas :
… لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا …
“…(Nabi ) belum pernah sholat (sunnah) sebelum shalat Ied ataupun sesudahnya…”. (HR. Al-Bukhari no. 989)
Tidak Ada Adzan dan Iqamah
Hal ini diterangkan di dalam hadits Jabir . (HR. Muslim no. 887)
Adapun ucapan: “Ash Shalaatu Jaami’ah”, maka Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: ”Yang sunnah adalah tidak mengucapkan itu semua.” (Zaadul Ma’ad 1/427).
Wajibnya Shalat Menghadap Sutrah
Sutrah adalah sesuatu yang diletakkan di depan orang yang shalat untuk menghalangi orang yang melewati di hadapannya. Memakai sutrah merupakan perkara yang wajib berdasarkan hadits Ibnu Umar . Beliau berkata:
“Rasulullah jika keluar menuju shalat Ied ke tanah lapang, beliau memerintahkan dibawakan tombak yang ditancapkan di hadapannya kemudian shalat menghadap tombak tersebut.” (HR. Al- Bukhari, hadits no. 494 dan 972).

Tata Cara Shalat Ied
Shalat Ied berjumlah dua rakaat, dimulai dengan takbiratul ihram, kemudian bertakbir 7 kali (selebihnya seperti shalat lainnya). Dan pada rakaat kedua bertakbir 5 kali selain takbir perpindahan gerakan dari rakaat kesatu menuju rakaat kedua, (selebihnya seperti shalat lainnya). Dan ini yang dijelaskan oleh Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah 4/309. Di antara dasar tata caranya adalah hadits Aisyah yang diriwayatkan Abu Dawud dan selainnya dengan sanad shahih. (Al-Irwa’ hadts no. 639)
Adapun bacaan surat yang disunnahkan padanya adalah Surat Qaaf dan Al-Qamar. (HR. Muslim no. 892), atau Surat Al- A’la dan Al-Ghasyiyah (HR. Muslim no. 878)
Dan jika ketinggalan shalat bersama imam, maka shalat 2 rakaat yang dilakukan secara sendirian. Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Bab: Jika Ketinggalan Shalat Ied Maka Shalat 2 Rakaat.“ (Fathul Baari 2/550, karya Ibnu Hajar)

Bagaimana Dengan Wanita ?
Kaum wanita diperintah oleh Rasulullah untuk menghadiri shalat Ied, sebagaimana perkataan Ummu Athiyyah: “Kami diperintah untuk menghadirkan gadis-gadis dan wanita-wanita haidh pada 2 hari raya (Iedul Fitri dan Iedul Adha –red), agar mereka menyaksikan kebaikan dan syiar dakwah kaum muslimin, sedangkan yang haidh diminta untuk menjauhi tempat shalat.“ (Muttafaqun ‘alaihi)

Namun ada 2 hal yang perlu diingat:
Pertama: Hendaknya keluar dengan tidak berhias, tidak memakai wewangian, dan tidak campur baur dengan laki-laki, karena dilarang oleh Rasulullah dan bisa menjadi fitnah bagi kaum lelaki.
Kedua: Tidak boleh berjabat tangan dengan selain mahramnya, sebagaimana sabda Nabi ketika membaiat kaum wanita: ”Sungguh aku tidak berjabat tangan dengan wanita (yang bukan mahram).” (HR. An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Juga sabda beliau: “Benar-benar kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.“ (HR. Adh-Dhiyaa’ Al-Maqdisi)
Dan hukum haramnya perbuatan ini ada di dalam kitab-kitab empat madzhab. (Lihat Ahkamul Iedain hal. 82)

Hukum Memakai Mimbar di dalam Khutbah
Rasulullah tidak pernah berkhutbah Ied dengan memakai mimbar, akan tetapi beliau berdiri di atas tanah. Adapun orang yang pertama kali berkhutbah Ied dengan memakai mimbar adalah Marwan bin Al Hakam dan perbuatan itu telah diingkari oleh Abu Said Al-Khudri dan dinyatakan bahwa hal itu menyelisihi sunnah Rasulullah . (Fathul Bari hadits no. 956 dan Zadul Ma’ad 1/ 429 dan 431)

Kaum muslimin, siapa pun dari kita pasti berharap agar keluar dari bulan suci Ramadhan dalam keadaan suci dari dosa dan penuh dengan karunia serta rahmat ilahi. Maka dari itu marillah kita berupaya untuk menuju kehidupan yang lebih mulia dengan meninggalkan beberapa kemungkaran yang terjadi pada Ied atau sebelumnya. Di antaranya adalah:
1. Menyerupai orang-orang kafir dalam hal berpakaian dan berpesta pora.
2. Menggelar pesta judi, dan bertamasya ke tempat-tempat hiburan dan maksiat.
3. Pengkhususan ziarah kubur di hari Ied atau sebelumnya.
4. Pengkhususan malam Ied untuk melakukan ritual ibadah tertentu.
5. Berpuasa di hari Ied.
6. Pelarangan wanita untuk menghadiri shalat Ied.
7. Ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita yang bukan mahram).
8. Tidak peduli terhadap fakir miskin yang kekurangan di hari itu.
9. Menghiasi masjid dengan lampu-lampu hias, bunga, dan sejenisnya.

MUTIARA HADITS SHAHIH
Hadits Abu Ayyub Al Anshari :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَهْرِ
“Barangsiapa yang bershaum Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan shaum 6 hari Syawwal, maka dia seperti bershaum selama satu tahun penuh.” (H.R Muslim)

Sumber: http://www.assalafy.org/mahad/?p=87#more-87

HUKUM TAKBIR BERSAMA-SAMA DENGAN SATU SUARA

HUKUM TAKBIR BERSAMA-SAMA DENGAN SATU SUARA
Oleh
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah waI Ifta
Pertanyaan
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah waI Ifta ditanya : Kami menginginkan dari anda penjelasan terntang hukum takbir pada hari-hari tasyriq dan ied Ramadhan dengan cara bersama-sama, seperti Imam membaca pada setiap shalat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Laa Ilaha Illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamdu

Lalu jama’ah mengulangi dengan satu suara yang tinggi dan lagu. Hal ini mereka mengulang-ulangi tiga kali tiap-tiap seusai shalat selama tiga hari. Perlua diketahui, bahwa amalan itu tersebar di sebagian kampung di berbagai penjuru provinsi.
Jawaban

Takbir di syariatkan pada malam Iedul fithri dan Iedul adha dan setiap sepuluh Dzulhijjah secara mutlaq (umum). Juga setelah setiap shalat dari fajar hari Arafah sampai akhir hari-hari tasyriq, karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : Dan hendaklah kamu mecukupkan bilangan dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadmu” [Al-Baqarah : 185]

Dan firman Allah

“Artinya : Dan berdzikirlah (dengan menyebutt) Allah dalam beberapa hari yang berbilang” [Al-Baqarah : 203]

Dan telah dinukil dari Imam Ahmad, bahwa ia ditanya : “Hadits apa yang anda pegangi sehingga beranggapan, bahwa takbir dimulai dari shalat fajar hari Arafah sampai akhir hari-hari tasyriq?” Dia menjawab, “Dengan landasan ijma (kesepakatan ulama)”.

Tapi takbir bersama dengan satu suara tidak disyariatkan. Bahkan cara itu merupakan bid’ah. Karena telah sah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda.

“Artinya : Barangsiapa yang mengada-ada pada urusan agama kami ini tanpa ada landasannnya, maka hal itu tertolak”.

Amalan itu tidak pernah dilakukan oleh generasi As-Salaf Ash-Shalih, baik dari kalangan sahabat Nabi, tabi’in maupun tabi’i-tabi’in. Padahal mereka itu sebagai teladan. Yang wajib ialah ittiba (menuruti dalil) serta tidak ibtida (mengada-ada) terhadap agama ini.

Dan kepada Allah-lah kita mengharapkan taufiq. Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepad nabi kita Muhammad, para keluarganya serta para sahabatnya.

[Fatawa Lajnah Da’imah 8/311-312 No. 9887]

—————————————————————————————————–

Pertanyaan

Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah waI Ifta ditanya : Telah sah bagi kami bahwa, takbir pada hari-hari tasyriq merupakan sunnah. Maka, benarkah jika imam takbir lalu orang-orang mengikuti dari belakang ? Atau apakah setiap orang takbir sendiri-sendiri dengan suara pelan atau keras?

Jawaban

Setiap orang takbir sendiri dengan suara keras. Karena sesungguhnya tidak ada hadits yang sah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang takbir bersama-sama, dan beliau telah bersabda.

“Artinya : Barangsiapa yang mengada-ada pada urusan agama kami ini tanpa ada landasannnya, maka hal itu tertolak”.

Dan kepada Allah-lah kita mengharapkan taufiq. Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepad nabi kita Muhammad, para keluarganya serta para sahabatnya.

[Fatwa Lajnah Da’imah 8/310 No. 8340]
—————————————————————————————————————–
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Di sebagian tempat, pad hari ied sebelum shalat, imam takbir dengan microphone dan orang-orang yang hadir mengikutinya. Bagaimana hukum alaman ini ?

Jawaban
Cara takbir yang disebutkan oleh penanya tidak ada contohnya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau. Adapun menurut sunnah (ajaran) Nabi setiap orang bertakbir sendiri.

[Fatawa Arkanul Isam, hal 399]

——————————————————————————————

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bagaimanakah hukum takbir bersama-sama pada hari-hari ied ? Dan bagaimanakah ajaran sunnah dalam bertakbbir ?

Jawaban
Yang nampak (benar), bahwa takbir bersama-sama pada hari-hari Ied tidaklah masyru. Ajaran sunnah dalam takbir ini, ialah setiap orang bertakbir dengan suara yang keras. Masing-masing bertakbir sendiri.

[Al-Kalimaat An-Nafi’aat Haula Ba’dli Al Bida’i wa Al-Munkarat Al-Waq’ah hal.26]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun VI/1423H/2003M, Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo – Solo 57183]
Sumber : http://www.almanhaj.or.id/content/2011/slash/0

DARI ALBI FITRANSYAH

UMAT ISLAM SELURUH DUNIA, GUNAKANLAH RUKYAT KOTA

KONSEP RUKYAT KOTA YANG TERINTEGRASI SELURUH KOTA-KOTA DI DUNIA

Assalamu’alaiukum.
Saya seorang pengamat astronomi & seorang matematika.
Berdasarkan pemahaman saya & kesepakatan dari ahli astonomi muslim , bahwa ada beberapa ketentuan internasional mengenai penanggalan islam , yaitu:

1. Rukyat hilal
adalah dasar pergantian bulan-bulan qamariyah.

2. Pola pergerakan Bumi, Bulan, dan Matahari telah menyebabkan belahan Bumi yang pertama kali mengalami rukyat hilal selalu berubah-ubah setiap bulan.

3. Umur bulan qamariyah secara syar’i adalah 29 atau 30 hari.

4. Umur tanggal adalah setara dengan umur hari, yakni 24 jam , karena tidak logis ada tanggal yang umurya hanya beberapa jam saja atau adanya keragu-raguan, sebanarnya setelah lewat maghrib, masih tanggal berapa sih? Apa sudah tanggal baru atau masing tanggal lama.

5. Saat pergantian tanggal di dalam kalender qamariyah adalah pada waktu ghurub Matahari .

Dalam Muktamar ke-30 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Lirboyo tahun 1999, rukyat internasional menjadi salah satu agenda bahasan Bahtsul Masail Diniyah. Permasalahannya adalah apakah boleh penentuan awal bulan qamariyah atau hijriyah, khususnya Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah, didasarkan atas rukyat internasional?
Dengan pendekatan fiqh, muktamirin memutuskan bahwa penggunaan rukyat internasional untuk penentuan awal bulan qamariyah dengan mengenyampingkan batas-¬batas matla’ tidaklah dibenarkan.

Di dalam wacana fiqh, jawaban untuk masalah ini diwakili oleh dua teori, yakni teori ittifaq al-Matali’ yang disusun oleh mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali, dan teori ikhtilaf al-Matali’ yang dibangun oleh mazhab Syafi’i. NU, sebagai ormas keagamaan Islam yang akrab dengan belukar pemikiran fiqh mazhab Syafi’i, tentu saja condong berpegang pada teori ikhtilaf al-mntali’.
Menurut teori ittifaq al-Matali’, peristiwa terbit hilal yang dapat dirukyat dari suatu kawasan Bumi tertentu mengikat seluruh kawasan Bumi lainnya di dalam mengawali dan menyudahi puasa Ramadhan. Dasarnya ialah bahwa sabda Nabi Muhammad SAW: Sumu liru’yatihi… (berpuasalah kalian karena melihat hilal), itu ditujukan untukseluruh umat secara umum, sehingga apabila salah seorang dari mereka telah merukyat hilal, di belahan Bumi mana pun ia berada, maka rukyatnya itu berlaku juga bagi mereka seluruhnya.
Sedangkan menurut teori ikhtilaf al-Matali’, rukyat hilal itu hanya berlaku untuk kawasan rukyat itu sendiri dan untuk semua kawasan lainnya yang terletak di sebelah baratnya. Sedangkan untuk sebelah timurnya, rukyat hilal itu hanya berlaku bagi kawasan yang berada di dalam atau tidak melampaui ¬batas matla’.

Rukyat di suatu kawasan, menurut teori ini, tidak dapat diberlakukan untuk seluruh dunia karena, pertama, berdasarkan riwayat Kuraib yang ditakhrij oleh Imam Muslim, bahwa Ibnu Abbas yang tinggal di Madinah menolak berpegang pada rukyat penduduk Syam kendati telah diisbat oleh khalifah Mu’awiyah. Ibnu Abbas mengemukakan alasan, Hakadza Amarana Rasulullah (Begitulah Rasulullah menyuruh kami). Kedua, adanya perbedaan terbit dan terbenam Matahari di pelbagai kawasan di Bumi menyebabkan tidak mungkin seluruh permukaan Bumi disamaratakan sebagai satu matila’.
Karena “ajaran” perbedaan matla’nya inilah, teori ikhtilaf al-Matali’ dengan mudah dipersepsi sebagai biang terjadinya perbedaan hari dalam memulai maupun mengakhiri puasa Ramadhan di berbagai kawasan di Bumi. Bahkan, lebih jauh, teori ini pun kemudian dituding sebagai pemicu perpecahan umat
Maka, dalam beberapa tahun terakhir ini muncul di kampus-kampus gerakan untuk memasyarakatkan teori ittifaq al-Matali’ (kesatuan matla’ intemasional) yang diharapkan menjadi jurus pamungkas pemersatu awal dan akhir Ramadhan di seantero dunia. Malah bila perlu, untuk menuju kesatuan waktu ibadah tersebut kaum muslimin digalang untuk bersatu di bawah satu kepemimpinan Islam sejagat (khilafah).
Tapi persoalannya, logiskah perintah Nabi SAW, Sumu liru’yatihi… itu difahami sebagai dalil yang menghendaki berlakunya rukyat secara intemasional? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihatnya dengan pendekatan yang proporsional.

Pertama, kiranya kita sepakat bahwa hadis kandungan di atas adalah petunjuk tentang penentuan waktu memulai dan mengakhiri puasa Ramadhan. Karena berkenaan dengan waktu, maka pemahaman akan implementasinya haruslah menggunakan logika sistem perjalanan waktu, bukan logika pengertian bahasa.

Kedua, sunnatullah tentang sistem perjalanan waktu di Bumi adalah bersifat setempat-setempat (lokal), tidak bersifat global. Waktu di Bumi mengalir dari timur ke barat sejalan dengan aliran siang dan malam. Kawasan di timur mengalami syuruq dan ghurub Matahari lebih dulu daripada kawasan di barat. Semakin jauh jarak barat-timur antar kedua kawasan, semakin besar beda waktu antara keduanya. Maka, orang yang melakukan perjalanan jauh, melepaskan diri kawasan tinggalnya, akan menghadapi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan beda waktu.
Dengan begitu, semua waktu yang disebut di dalam dalil-dalil syari’at logisnya adalah dipahami sesuai logika sistem perjalanan waktu di Bumi yang bersifat setempat-setempat itu. Kalau pada saat ghurub Matahari di Indonesia hilal belum bisa dirukyat, adalah tidak logis kalau kita kemudian mengikuti rukyatnya orang Mekah. Sama persis tidak logisnya dengan memahami masuknya waktu Zuhur untuk Indonesia pada kira-kira pukul 4 sore karena mengacu pada “tergelincir Matahari” nya Mekah, atau pada kira-kira pukul 10 pagi karena mengikuti “tergelincir Matahari”nya Tokyo.

Kasus:

a. Dalam kaitannya dengan penampakan hilal, di Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2007 terdapat 2 daerah yang dipisahkan oleh sebuah garis, sebut saja garis batas wujdul-hilal untuk mudahnya(lihat gambar).

b. Daerah sebelah barat garis batas wujdul-hilal dipastikan (insya Allah) hilal sudah dapat dilihat.

c. Daerah sebelah timur garis batas wujdul-hilal dipastikan (insya Allah) hilal belum dapat dilihat.

Dengan demikian bila rukyat dilakukan di Jakarta (sebelah barat garis batas wujdul-hilal) pada tanggal 11 Oktober 2007 di waktu magrib, maka hasilnya menyimpulkan bahwa besoknya (tanggal 12 Oktober 2007) adalah 1 Syawwal 1428 H. Tetapi kalau rukyat itu dilakukan di Samarinda atau Menado atau Ambon yang letaknya di sebelah timur garis batas wujdul-hilal maka hasilnya, insya Allah, menyimpulkan bahwa besoknya (tanggal 12 Oktober 2007) belum 1 Syawwal.

Butir kedua prinsip kesatuan wilayatul-hukmi essensinya mengatakan bahwa Muhammadiyah menganut prinsip “hanya ada satu Lebaran untuk satu negara”. Prinsip ini nampaknya dianut juga oleh kubu rukyat dan kubu Pemerintah. Buktinya, sepanjang sejarah kubu-kubu ini tidak pernah menetapkan dua daerah Lebaran di Indonesia. Catatan: Dua wilayah hari Raya tidak sama dengan hari Raya ganda. Hari Raya ganda maksudnya ada dua hari Raya untuk satu tempat.

Isu Utama dan Isu Minor
Sepanjang pengamatan kami, ada isu yang dihembuskan sebagai isu utama sebagai sumber perbedaan dalam menyimpulkan akhir/awal Ramadan, yaitu masalah definisi hilal. Isu ini minor karena kesepakatan dapat dilakukan dengan mudah jika kedua pihak-pihak yang berbeda pendapat ini keluar dan melihat hilal secara langsung dan sepakat benda itulah yang disebut hilal. Isu yang lebih utama lagi sebenarnya adalah prinsip kesatuan wilayatul hikmi. Secara kenyataan bahwa Indonesia tahun ini akan mempunyai dua zona penampakan hilal. Ini akan menimbulkan persoalan bukan saja bagi kubu hisab tetapi juga kubu rukyat kalau metodanya menggunakan prinsip kesatuan wilayatul hukmi. Lalu bagaimana menyatukannya? Apakah 1 Syawwal mengikuti daerah yang sudah ada penampakan hilal atau harus tunggu sampai semua daerah sudah ada penampakan hilal? Apapun keputusannya hasil akhirnya akan bersifat “tanpa dasar yang logis” (arbitrary). Jangan heran kalau pendapat ulama, bahkan imam mazhab berbeda-beda. Menurut Imam Hanafi dan Maliki, kalender kamariah harus sama di dalam satu wilayah hukum suatu negara, inilah prinsip wilayatul hukmi. Sedangkan menurut Imam Hambali, kesamaan tanggal kamariah ini harus berlaku di seluruh dunia, di bagian bumi yang berada pada malam atau siang yang sama. Sementara itu, menurut Imam Syafi’i, kalender kamariah ini hanya berlaku di tempat-tempat yang berdekatan, sejauh jarak yang dinamakan mathla’. Inilah prinsip matlak madzhab Syafi’i.

Yang menarik adalah pendapat Ibn Abbas, salah satu ulama yang pernah hidup di masa Rasullulah. Riwayat Kuraib yang diceritakan oleh Muslim bahwa Khalifah Mu’awiyyah di Damaskus shaum/puasa pada hari Jumat sementara Ibnu Abbas di Madinah shaum/puasa pada hari Sabtu. Ketika Kuraib bertanya kepada Ibnu Abbas kenapa tidak berbarengan saja dengan Mu’awiyyah, Ibnu Abbas r.a. menjawab : “Tidak, beginilah Rasulullah saw, telah memerintahkan kepada kami”. Yang dimaksud oleh Ibnu Abbas tentu saja hadist nabi saw yang dikutip di atas. Padahal Damaskus dan Madinah waktu itu masih dalam satu wilayah hukum/satu kekhalifahan.

Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada ayat al-Quran atau hadist yang bisa dikatakan memenuhi persyaratan cukup untuk menunjang konsep prinsip kesatuan wilayatul hukmi Ada hadist yang kadang diajukan sebagai dalil untuk penerapan prinsip kesatuan wilayatul hukmi, yaitu:

Bahwa seorang Arab Baduwi datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata: “Saya telah melihat hilal (Ramadhan)”. Rasulullah saw. lalu bertanya: “Apakah kamu bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah?” Orang itu menjawab,’Ya.’ Kemudian Nabi SAW menyerukan: “Berpuasalah kalian” (HR. Abu Dawud, An Nasa`i, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas).

Tetapi hadist ini tidak bisa memenuhi syarat cukup sebagai dasar argumen untuk penerapan prinsip kesatuan wilayatul hukmi. Dalam hadist ini tidak disebutkan adanya isu perbedaan zona penampakan hilal. Apakah orang badui ini melihatnya di tempat yang jauh dari Madinah (tempat tinggal rasullulah) yang memungkinkan adanya perbedaan zone penampakan hilal? Tidak ada penjelasan

Dengan kata lain, dasar hukum penggunaan prinsip kesatuan wilayatul hukmi tidak ada mempunyai persyaratan yang cukup. Para mazhab tidak punya kesamaan dan tidak diatur dalam hadist atau al-Quran.

Pertama harus diakui bahwa tidak benar cara hisab dan rukyat adalah isu utama dari perbedaan hasil penentuan 1 Syawwal.

Kedua harus diakui bahwa prinsip kesatuan wilayatul-hukmi adalah salah tempat dan salah applikasi. Prinsip kesatuan wilayatul-hukmi sebagai opini ulama, tidak bisa membatalkan hadist untuk menentukan akhir puasa (shaum) atau al-Quran untuk menentukan tanggal. Oleh sebab itu di Indonesia yang wilayahnya membentang sangat lebar (5,271 km) dan luas (1,919,440 km persegi) tidak mungkin selalu diberlakukan 1 hari Lebaran, tanpa melanggar juklak dari rasullulah (hadist nabi) dan pedoman al-Quran. Kadang-kadang Lebaran di Jakarta dan di Menado berbeda. Seperti halnya waktu sholat, waktu puasa dan Iedul Fitri tidak perlu sama untuk semua wilayah republik Indonesia. Jadi tahun ini ada dua wilayah Iedul Fitri di Indonesia, bukan dua Lebaran. Wilayah pertama adalah sebelah barat garis batas wujdul-hilal seperti kepulauan Tanibar, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat serta daerah-daerah di sebelah baratnya akan berhari Raya pada tanggal 12 Oktober 2007. Selebihnya dibagian timur akan berhari Raya pada tanggal 13 Oktober 2007).

Kesimpulan:

1. Di dalam kalender Islam terdapat garis tanggal wujudul hilal dan visibilitas hilal, yang dapat membelah bumi dengan posisi kemiringan tertentu. Sehingga selalu, dari batas garis wujudul hilal tersebut ke arah barat , kemungkinan melihat hilal semakin mungkin.

2. Garis tanggal pembeda di atas pada setiap bulan dalam penanggalan Islam akan berubah-ubah letak dan posisinya. Jadi, bisa saja membelah suatu negara yang sangat luas.

3. Seharusnya, dalam menentukan awal bulan, dalam hal ini penanggalan Islam, hendaknya saya mengusulkan agar, membuat DAFTAR KOTA-KOTA YANG SUDAH MASUK TANGGAL 1 ATAU BELUM. Misal:

-Daftar kota-kota di seluruh dunia yang sudah masuk tanggal 1 adalah:
Jakarta, Tanggerang, Pontianak, Padang, Medan, Aceh, Kuala Lumpur, Penang, Bangkok, New Delhi, Jeddah, Riyadh, Mekkah, Madinah, Kairo, London, dan seterusnya sampai ke barat sampai bertemu di titik garis wujudul hilal kembali>

-Daftar kota-kota di seluruh dunia yang belum masuk tanggal 1 adalah:
Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Ujung Panjang, Jayapura, Tokyo, terus ke barat sampai bertemu di titik garis batas wujudul hilal tadi

Sehingga, saya atas nama ahli falaq mengusulkan kepada Pemerintah Republik Indonesia, Departemen Agama RI, agar jika garis tanggal Wujudul hilal dan visibilitas hilal melewati Negara Indonesia, maka harus dilakukan pembagian wilayah waktu tanggal, seperti disebutkan sebelumnya.

4. Tidak menjadi masalah dalam 1 negara terdapat 2 penanggalan yang berbeda . Tetapi dalam 1 kota diharuskan berada pada hari yang sama.

5. Berdasarkan garis wujudul hilal dan visibilitas hilal di atas, kota-kota yang belum dapat melihat hilal tadi pada Ghurub Maghrib di tempat terbitnya hilal pertama kali, secara ilmiyah, pasti besoknya pada Ghurub matahari hari berikutnya pasti hilal akan nampak juga.

6. HIZBUT TAHRIR, adalah salah. Jika kita akan menggunakan penanggalan apapun, pastinya harus ada garis tanggal yang membelah bumi menjadi 2 bagian yang berbada.

7. HIZBUT TAHRIR telah mencampur adukkan penanggalan Islam dengan penanggalan Masehi.

8. HIZBUT TAHRIR tidak memahami syarat-syarat penanggalan.

9. Dengan menggunakan dan mengetahui garis tanggal wujudul hilal, maka tidak akan mengalami kekacauan penanggalan.

10. Meskipun dunia telekomunikasi, internet, satelite, telah maju, sehingga seluruh dunia dapat menerima kabar hilal di suatu tempat, maka :
JANGAN MEMEBRIKAN INFORMASI MUNCULNYA HILAL DI SUATU KOTA KEPADA ORANG YANG BERADA DI SEBELAH TIMUR.
BERITAKANLAH KABAR MUNCULNYA HILAL KEPADA KOTA-KOTA YANG BERADA DI SEBELAH BARATNYA.

11. Bumi adalah bulat. Tidak Datar.

12. Jika tidak ada garis tanggal wujudul hilal dan visibilitas hilal, maka akan kacaulah penanggalan islam yang digunakan.

13. HIZBUT TAHRIR TIDAK MEMAHAMI KAJIAN ILMIYAH ASTRONOMIS YANG ADA

14. Seperti halnya, jadwal sholat, yang mana setiap kota di seluruh Indonesia berbeda-beda. Di Jakarta, maghrib jam 18.00 WIB, sedangkan di Bandung maghrib jam 17.55 WIB. Di Jogja maghrib jam 17.46 WIB.
Jadi, dalam hal ini wujudul hilal sebagai pembelah bumi juga harus ada.
15. Dilema yang muncul bila sistem hilal global dipergunakan sebagai acuan adalah pada awal dan akhir ibadah shaum, di bagian timur garis pergantian bulan umat Islam akan berpuasa sebelum waktunya (hilal penentu awal shaum belum ada). Bila awal shaum menunggu pengamat bagian barat dapat melihat hilal, berarti sebagian umat Islam di sebelah timur akan memulai puasa selepas fajar subuh bahkan setelah terbit matahari. Sebaliknya bisa terjadi sebagian Muslim di barat memulainya selepas fajar subuh sehari sebelumnya, bila hilal telah berhasil diamati di bagian timur garis tanggal.

MATEMATIKAWAN, & PENGAMAT ASTRONOMI MUSLIM, ALBI FITRANSYAH,S.Si

SUMBER :http://ainuamri.wordpress.com/2008/01/01/larangan-takbir-bersama-sama-dengan-satu-suara/

Sajian lebaran,Gulai Kikil & Nangka Sajian di Hari Raya

Gulai Kikil & Nangka Sajian di Hari Raya
Odilia Winneke – detikFood

GB

Jakarta – Jika ingin sedikit variasi menu untuk sajian Lebaran nanti, coba saja gulai yang satu ini. Berbumbu gaya Sumatera, gulai yang berisi kikil sapi, nangka muda dan kacang panjang ini rasanya sangat gurih. Bumbunya komplet dan sangat serasi disantap dengan lontong atau ketupat.

Bahan:
1,5 liter santan dari 2 butir kelapa parut
500 g kikil sapi rebus, potong-potong
2 buah asam kandis
2 lembar daun jeruk purut
1 lembar daun kunyit
500 g nangka muda, potong-potong kecil
200 g rebung muda, rebus, potong tipis
6 helai kacang panjang, potong-potong
5 helai daun kol, potong-potong
Haluskan:
8 buah cabai merah
6 butir bawang merah
4 siung bawang putih
4 butir kemiri
2 cm kunyit
2 cm jahe
2 sdt garam

Cara membuat:

  • Didihkan santan bersama bumbu halus, asam kandis, daun jeruk dan daun kunyit.
  • Masukkan kikil, angka dan rebung. Rebus dengan api kecil hingga semuanya lunak.
  • Masukkan kacang panjang dan kol, didihkan hingga lunak dan kuah agak kurang.
  • Angkat, sajikan hangat.

Untuk 10 orang ( dev / Odi )

Sms ucapan Lebaran atau idul fitri

saya mau posting apa masih bingung iseng aja cari referensi buat sms waktu lebaran nanti, sebenarnya saya juga punya banyak contoh ucapan ramadhan dan lebaran. ya karena ini saya ke warnet gak pakai laptop gak bawa flesdisk ya aku ambil ambil dari blognya temen-temen bloger yang ada.

Menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, perbendaharaan kata untuk mengirimkan SMS ucapan mau tidak mau harus dimiliki setiap pengguna Ponsel. Apalagi ada yang ngirim ucapan, masa kita nggak balas kan? Berikut beberapa kata-kata ucapan untuk Ibadah Puasa dan Hari Raya Lebaran yang bisa dijadikan template, terutama bagi yang belum bisa kreatif bikin sendiri )

Untuk Ucapan Lebaran kata-kata Ramadhan atau Bulan Puasa bisa diganti dengan kata Lebaran atau Idul Fitri, silahkan dimodifikasi. Bagi yang mau nyumbang ucapan silahkan taruh di komentar, kalau ada ide lagi ucapan ini akan diupdate. Semoga bermanfaat.

Update 30 September 2007: Kirim Ucapan Idul Fitri dengan Gambar melalui E-Mail. Koleksi gambar disini.

Untuk sobat dekat

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!

Untuk orang tua/ayah/ibu

Ayah dan Ibu sudah menukar seluruh jiwa
semata untuk kebahagian aku
Dan sampai saat ini belum tentu aku bisa
mengganti dengan kebahagian untuk Ayah dan Ibu berdua.
Selamat Beribadah Puasa, Ayah, Ibu
Mohon maaf lahir dan bathin.
Ananda, Irwan di Jogja.

Untuk orang tua/ayah/ibu dalam Bahasa Sunda

Wilujeng Sasih Siam
Kanggo Apa, Mamah sareng Kulawargi di Bumi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan
nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan.
Ti Deden, eNeng sareng Anggun di Jogja.

Untuk kenalan kantor/relasi/teman jauh/tetangga

Satu tahun tidak terasa
Ramadhan telah kembali kengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
Menjadikan kebaikan di bulan suci ini
Marhaban yaa Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Irwan & Keluarga

Untuk bos/atasan/ atau seseorang yang disegani

Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Irwan sekeluarga, Jogjakarta.

Untuk pacar )

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat berpuasa sayang, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta, Aa.

Mungkin baru 90 hari kita berpacaran
namun tidak lebih banyak aku bisa
membuat kamu ceria dan bahagia.
Beri aku lebih banyak hari, bulan, bahkan tahun,
untuk dapat lebih membahagiakanmu.
Bersama bulan suci ini, kita rajut kembali
benang-benang pengertian diantara kita.
Aa, lahir dan bathin.

Maaf kalo selama ini aku suka bikin kamu kesal.
Jujur juga, memang aku gak gampang ngertiin kamu.
Tapi aku 100% cinta kamu.
Met Puasa, maafkan aku lahir dan batin ya.
I Love U.

Untuk istri
Ayah menyadari sepenuhnya masih banyak
mimpi kita yang belum bisa diwujudkan.
Ramadhan tahun ini semoga kembali
menghadirkan kebahagiaan ke rumah kita.
Selamat beribadah puasa ya Bu,
jangan bosan bangunkan tidur ayah saat sahur.
Mohon maaf lahir dan bathin.
1000 Kisses, Ayah.

Update 9 September 2007. Ada kata-kata ucapan yang bagus dari blognya Trian, berikut beberapa kutipannya:

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa.
Hidup ini terasa indah jika ada maaf.
Taqabalallahu Minna Waminkum…

Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu
Silahkan kesah, kau bukan takdirku
Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku,
dan Allah adalah kasihku.
Maafkan segala kesalahan.

diambil dari (http://temanpagi.wordpress.com)

dibawah ini ada beberapa contoh sms lebaran yang pernah saya terima, mungkin ada yang lucu, atau apalah terserah anda menilainya:

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.

Satu tahun tidak terasa
Ramadhan telah kembali kengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
Menjadikan kebaikan di bulan suci ini
Marhaban yaa Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat berpuasa sayang, terimalah maafku.

Bersama 1000 cinta, Aa.

Mungkin baru 90 hari kita berpacaran
namun tidak lebih banyak aku bisa
membuat kamu ceria dan bahagia.
Beri aku lebih banyak hari, bulan, bahkan tahun,
untuk dapat lebih membahagiakanmu.
Bersama bulan suci ini, kita rajut kembali
benang-benang pengertian diantara kita.
Aa, lahir dan bathin.

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa.
Hidup ini terasa indah jika ada maaf.
Taqabalallahu Minna Waminkum…

Hatiku tak sebening XL, tak secerah Mentari. Banyak salah dan khilaf
kubuat Fren. Untuk itu, kupinta Simpatimu. Aku juga tidak terlalu
Smart untuk berbuat baik karena aku tidak secerdas Matrix.
Met Idul Fitri ya!

Juminten mbeber kloso, dodol kupat ngarep gapuro. Wonten dinten riyoyo,
menawi lepat kulo nyuwun ngapuro. Mugi-mugi Allah maringi pepadang kagem
sedoyo.

sumber (http://gunawan1983.wordpress.com)

” Ya Allah…

Ramadhankanlah Jiwa Kami dengan Magfirah Mu

Ramadhankanlah Hati Kami dengan Nur Mu

Ramadhankanlah Prilaku Kami dengan Rahmat Mu

Ramadhankanlah Ucapan Kami dengan Firman Mu

Amin… ”

Pastinya kamu-kamu punya koleksi SMS di draft atau inbox ponsel kamu. Sudah punya untuk SMS lebaran kali ini, ayoooo coba di sharing di sini yaaa. Seperti :

” Senyum…., duka…, tangis…. yang pernah terjadi menyimpan sejuta makna, jika terselip setitik nila dalam episode perjalanan kita maka maafkan aku yaa “

” Maaf ya Prens…, Pingin dapat maaf dari Aku ?

ketik: REG spasi Maafin Yaa

kirim ke 0856789xxxx

Sms yang kamu dapat langsung dari hp aku! 😀 “

sumber dari (febri.wordpress.com)

Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah terungkap,
Tiada kata, Kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah & kasih sayang raih
indahnya kemenangan hakiki, Selamat Hari Raya Iedul Fitri

Selamat Hari …… ,
Marilah Kita saling mengasihi n memaafkan…
Ku tau kau telah banyak berbuat salah Dan dosa kepadaku, sering meminjam
duit n Ga ngembaliin, pake motor Ga pernah isi bensin, tapi tak usah
risau… Ku t`lah memaafkanmu. ..

” Sepuluh jari tersusun rapi.. Bunga melati pengharum hati .. SMS dikirim
pengganti diri… Memohon maaf setulus hati … Mohon Maaf Lahir Dan Batin
.. Met Idul Fitri …

Andai jemari tak smpt berjabat,andai raga tak dpt b’tatap
Seiring beduk yg mgema,sruan takbir yg berkumandang
Kuhaturkan salam menyambut Hari raya idul fitri,jk Ada kata serta khilafku
membekas lara mhn maaf lahir batin.
SELAMAT IDUL FITRI

Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum sms pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh,
Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung,
Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN.
Mohon Maaf lahir Dan batin

Menyambung kasih, merajut cinta, beralas ikhlas, beratap DOA.
Semasa hidup bersimbah khilaf & dosa, berharap dibasuh maaf.
Selamat Idul Fitri

Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di Hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri

Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Andai jemari tak sempat berjabat.
Jika raga tak bisa bersua.
Bila Ada kata membekas luka.
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat Idul Fitri

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri.”

Walopun operator sibuk n’ sms pending terus,
Kami sekeluarga tetap kekeuh mengucapkan
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin

Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah..
Dan Syariat-Nya di alam jiwa..
Di dunia nyata, dalam segala gerak..
Di sepanjang nafas Dan langkah..
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan ini..
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci akan berakhir
Tuk salah yg pernah Ada
Tuk khilaf yg sempat terucap
Pintu maaf selalu kuharap
Met Idul Fitri

Walaupun Hati gak sebening XL Dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa
Dan Kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya
Yang selalu membuat Kita HOKI dalam mencari kartu AS
Selama Kita hidup karena Kita harus FLEXIbel
Untuk menerima semua pemberianNYA Dan menjalani
MATRIX kehidupan ini…Dan semoga amal Kita tidak ESIA-ESIA…
Mohon Maaf Lahir Bathin.

Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin

MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin ..

ini ada lagi dari(http://mozaik-info.blogspot.com)

nah ini ada beberapa contoh sms yang biasanya orang kirimkan pada saat lebaran nanti

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT lebaRan Ya, miNAl AisiN waL faidziin, Mf lahir batin!(sms untuk sahabat dekat)

Wilujeng Sasih Siam
Kanggo Apa, Mamah sareng Kulawargi di Bumi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan
nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan.
Ti Deden, eNeng sareng Anggun di Jogja.

Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Irwan sekeluarga, Jogjakarta.(sms formal sama atasan)

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa.
Hidup ini terasa indah jika ada maaf.
Taqabalallahu Minna Waminkum…

Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu
Silahkan kesah, kau bukan takdirku
Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku,
dan Allah adalah kasihku.
Maafkan segala kesalahan.

sekian aja deh contoh smsnya, kalo ada ide yang laen monggo dikasih komennya

Sains membawa kemajuan materi
Agama membawa pencerahan hati
Selamat hari raya idul fitri
Mohon maaf bila pernah menyakiti

Bila akal berkata mudik merepotkan
Cinta berkata mudik mencerahkan
Bila akal berkata maafmu pasti kau berikan
Cinta berkata mohon maafku harus kukatakan

Kebenaran sejati tak pernah berubah
Walau telah lama dimakan sejarah
Mohon maafkan segala salah
Semoga di hari raya hidup kita makin terarah

Ada suka ada duka
Ada siang ada malam
Kuucapkan selamat hari raya
Segala salah mohon dimaafkan

Pengetahuan memudahkan kehidupan
Agama memberi arah peradaban
Mohon maafkan segala laku kesalahan
Semoga di hari raya kita tambah beriman

Perilaku sesat selamanya sesat
Tidak jadi benar karena perubahan jaman
Di hari idul fitri kuucapkan selamat
Mohon hapuskan segala kesalahan

Kuda perang berpacu kencang
Kuda beban berjalan pelan
Maafkan bila aku berteriak lantang
Mohon maafkan segala kesalahan

Kesenangan tidak sama dengan kebahagiaan
Agamalah pembawa kebahagiaan sejati
Mohon maafkan segala kesalahan
Semoga berbahagia di hari raya fitri

Akal menunjukkan jalan di bumi
Hati menunjukkan jalan nurani
Segala salah mohon diampuni
Idul fitri kita rayakan lagi

Lemon mentah lemon masam
Agar manis diberi gula
Mohon maaf segala kesalahan
Agar kita kembali fitri di hari raya

Selamanya api adalah api
Selamanya salah adalah salah
Selamat hari raya idul fitri
Mohon maafkan segala salah

Siang hari kulit berminyak
Biar cerah diberi bedak
Ikhlaskan segala salah tindak
Biar lebaran hatiku enak

Tafsir sesat membawa bencana
Penyebarnya harus diadili
Selamat bergembira di hari raya
Segala salah mohon diampuni

Menjelang lebaran rumah dicat
Biar keluarga jauh betah bertandang
Maafkan aku bila pernah berlaku cacat
Biar hari raya hati kita lapang

Buah pisang tidak akan jadi sapi
Meskipun mereka sepakat dia sapi
Selamat hari raya idul fitri
Segala kesalahanku mohon dieliminasi

Hati lapang hati yang tenang
Hati sempit hati tak tentram
Maafkan aku dengan hatimu yang lapang
Semoga lebaran hati kita tentram

Durian montong enak sekali
Jangan lupakan saudara, dimakan sendiri
Maafkan aku bila pernah menyakiti
Jangan lupa berdoa agar kembali fitri

Selamat hari Raya
Mohon maaf Lahir batin

Sugeng Riyadi
Sedoyo Lepat Nyuwun Pangapunten
syg sory, udah beberapa hari ni AA jarang nengok ade lwt sms or tlp.
AA melanglang buana nyari tempat yang nyaman n damai tapi AA ga nemuin juga
dan ternyata tempat yang paling nyaman n damai cuma ada di hati dan jiwa ade.
AA kangennnn…
ada 3 kebaikan yg kamu lakukan di pagi ini
1. kamu mau pegang hp karena ada sms dari aku
2. kamu mau baca sms dari aku
3. kamu baik banget kalo kamu mau bls sms dari aku.

met pagi ya syg….
=======================

aku tahu, siang ini ga da bintang.
aku juga tau siang ni g da plangi
tapi aku tahu
siang ni ada gadis manis yg lg tersenyum baca sms dr aku

==========================

Asslmualaikum…, pelanggan yang baik hati.
Terimalah sedekah bonus sms dari pelanggan yang baik hati ini.
terima kasihhh…
================

hewan apa yang namanya cuman 2 huruf
ya U_dan_G dong…
Udang begggggooooo…..!
============================
aku bingung mengutarakannya
sisi bathinku hebat menahan gejolak yang tak kunjung reda
mendorong-dorong mendesak mengejar.

ingin menentang
tapi hati tak mau ingkar
tak sanggup lg aku pendam

aku ke WC dulu yah hehehehe…. ….
____________________________________________________
knapa ikan ga idup di darat?
karena ikan takut sama kucing…
bego banget sih loooh

sumber http://www.duniasinichi.blogspot.com

Koleksi Kartu Ucapan lebaran buat teman, kekasih, keluarga, relasi (koleksi dari kapanlagi.com)

Pilih Kartu Ucapan Lebaran / Idul Fitri sesuai kategori:

sebelumnya
1 2 3 4 5