LC Simulator Menggunakan LADSIM Student Editon

Diagram Ladder(tangga) ialah salah satu cara untuk memprogram PLC(Programable Logic Controller). Karena harga seperangkat PLC masih sangat mahal(Apabila acuannya kantong kita-kita), maka untuk mempelajarinya kita dapat mempergunakan sebuah Software yang bernama LADSIM Student Editon untuk mempelajarinya.

Untuk mendapatkan softwarenya, kita bisa mendownload versi demo-nya di alamat http://www.bytronic.net/ , Download file LADDEMO.exe yang besarnya 1,64MB. Mengingat yang kita download adalah versi demonya, maka kita akan mendapatkan berbagai keterbatasan yang dapat mengurangi kinerja dari software tersebut. Keterbatasan tersebut antara lain: program hanya dapat dijalankan selama 20 menit (setelah itu program akan terclose secara otomatis), file dan data selama menggunakan LADSIM Student Editon tidak dapat disimpan(di-save), Ladder diagram tidak dapat diprint.
Untuk menghilangkan keterbatasan itu saya sarankan untuk menggunakan Credit Card kita, setelah itu contact saja Bytronic. Setelah itu kita akan mendapatkan Serial number yang dapat digunakan untuk menghilangkan segala keterbatasan tersebut.

Kalau tidak punya Credit Card (atau nggak mau keluar duit banyak, hanya untuk sebuah program simulator), cara yang paling terlarang ialah pake crack. Untuk mendapatkan cracknya kamu tinggal masuk ke sebuah search enggine (Mis:Google, yahoo, dll), masukkan kata kunci LADSIM V3.0 CRACK, setelah itu pilih saja situs yang paling cocok kemudian download cracknya besar filenya sekitar 11KB.

Bagaimana cara menggunakan cracknya tersebut?????? Gampang banget, kamu tinggal copy cracknya ke folder instalasi LADSIM Student Editon(Mis: C:\Program Files\Bytronic\LADSIM3D), kemudian jalankan cracknya dengan cara double klik pada file crack tersebut, apabila berhasil akan keluar jendela seperti berikut.

Setelah berhasil di-crack maka kita dapat menyimpan dan mencetak diagram ladder yang kita buat.

Memulai menggunakan LADSIM Student Edition.
Untuk menjalankan program, klik Start | Programs | Bytronic | LADSIM3 Demo or Student Edition.
Karena yang kita gunakan adalah versi DEMO or Students Edition akan keluar box informasi yang berisi ketentuan penggunaan versi tersebut, klik saja OK.

Setelah itu kita akan masuk pada jendela utama LADSIM Student Edition, pada jendela utama terdapat dua jendela lagi yaitu jendela Rung Viewer dan jendela Debugger.
Jendela Rung Viewer ialah tempat untuk membuat diagram ladder, setelah program di run maka jendela rung viewer dapat digunakan untuk melihat proses jalannya program

Contoh penggunaan LADSIM Student Edition.
Kita akan membuat diagram ladder untuk logika AND logika yang lain silahkan coba sendiri untuk latihan!!!!!
Langkah-langkah:
1. Klik Normally Open Contact

2. Letakkan pada Rung 0, isi inputs sebagai IP0, kemudian klik OK.

3. Ulangi langkah diatas sehingga gambar pada rung viewer terlihat seperti berikut.

4. Klik Run, untuk menjalankan program.

5. Variasikan IP0 dan IP1, lihat perubahan OP0.


6. Sampai ketemu lagi pada bahasan yang lain.

Hot Edit Program PLC Modicon

Project PLC kali ini adalah melakukan konfigurasi pada PLC dari keluarga modicon 984.
Lingkup kerja dari project ini adalah :
1. Melakukan updating program PLC sehingga data dari transmitter yang baru ditambahkan dapat dibaca oleh Distributed Control System (DCS).
2. Melakukan kalibrasi pembacaan nilai PLC sehingga memiliki pembacaan yang sesuai antara nilai yang terbaca pada DCS dengan nilai yang terbaca pada transmitter.
3. Proses updating dilakukan pada saat PLC sedang beroperasi.

Teknik Konfigurasi

Melakukan updating PLC dan konfigurasi pada PLC dapat dilakukan melalui dua cara.

1. Offline Mode. Pada metode ini, program asli PLC di-upnload dahulu ke PC Programmer kemudian dilakukan editing. Setelah selesai, dilakukan kembali proses downloading ke PLC.
2. Online Mode. Pada metode ini updating dilakukan secara online dan melakukan perubahan permanent pada program PLC secara life.

Perbedaan antara kedua mode tersebut adalah bila mode pertama, perubahan PLC akan terjadi setelah program yang baru selesai di download. Dan pada proses ini memerlukan shutdown pada PLC, yang berarti me-nonaktifkan kerja PLC untuk sementara waktu.

Sementara cara kedua adalah melakukan updating secara life pada PLC yang sedang beroperasi penuh, sehingga tidak perlu menghentikan PLC untuk sementara waktu. Teknik kedua ini merupakan salah satu cara updating PLC yang penting mengingat pada umumnya PLC memiliki fungsi control yang penting yang mensyaratkan fungsi kerja yang terus-menerus tanpa gangguan. Pada beberapa system/plant, proses mematikan PLC dan menghidupkan PLC memerlukan prosedur yang panjang dan memakan waktu yang lama (beberapa jam sampai beberapa hari) sehingga banyak sekali factor yang harus dipertimbangkan.

Salah satu tantangan pada proyek ini adalah melakukan updating pada saat PLC sedang beroperasi sehingga tidak perlu melakukan shutdown pada system.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan updating program secara online adalah melakukan analisa yang teliti terutama mengenai penggunaan address dan variable yang akan digunakan, apakah menghasilkan duplikasi address. Duplikasi address dapat menyebabkan proses secara keseluruhan dapat terganggu. Dan kedua adalah melakukan setiap langkah dengan benar, karena efek yang ditimbulkan akan langsung berakibat pada PLC yang sedang beroperasi.

Konfigurasi dan Hasilnya

PLC yang dikonfigurasi adalah PLC dari keluarga modicon 984, tipe … . PLC ini dapat dikonfigurasi melalui port serial yang mendukung protocol komunikasi modbus.

Konfigurasi system pada PLC yang akan diupdate dapat digambarkan pada gambar 1 berikut :

Gambar 1 memperlihatkan konfigurasi pemasangan transmitter pada field dimana wiring ditarik ke PLC terdekat. Penarikan wiring ke PLC yang terdekat ini dimaksudkan agar pembacaan transmitter dapat diamati pada DCS.

Strategy ini mungkin dipilih karena satu atau beberapa pertimbangan berikut, yaitu :
1. Penarikan kabel langsung ke DCS lebih panjang dan lebih sulit.
2. Jumlah terminal koneksi yang tersedia pada DCS terbatas.
3. Nilai hasil pembacaan transmitter ini diperlukan untuk perhitungan/fungsi pada PLC yang bersangkutan.

Melihat dari kondisi di lapangan, pertimbangan pertama menjadi lebih penting, dimana ruang untuk kabel yang akan ditarik ke DCS sangat sulit untuk disediakan, dalam hal ini penarikan kabel di platform tersebut sangat sulit dan mahal.
Cara paling mudah adalah menarik kabel ke PLC dan menggunakan jalur komunikasi yang telah dimiliki oleh PLC tersebut ke DCS.

Penambahan transmitter ini memerlukan satu buah channel Analog Input cadangan pada PLC.

Setelah semua konfigurasi ini dibuat dilapangan, update program pada PLC cukup sederhana, yaitu dengan cara melakukan konversi nilai yang dibaca di terminal PLC ke sebuah address yang diminta oleh DCS. Dalam hal ini nilai Channel AI-13 dikonversi ke address 40576 dengan fasilitas move pada software programming PLC.

Setelah konversi selesai dilakukan, nilai pembacaan transmitter segera dapat dilihat pada DCS tanpa perlu melakukan konfigurasi komunikasi lain karena komunikasi PLC – DCS telah terbentuk sebelumnya.

10 Langkah Instalasi Windows XP dengan USB

Tips & Tricks

Penulis: Eko Ramaditya Adikara – detikinet


USB (tmcnet.com)

Jakarta – Pembaca, saat ini, keberadaan laptop mungil tengah menawan hati sebagian besar pengguna komputer jinjing. Bagaimana tidak? Walaupun terkadang spesifikasi sebuah subnotebook tidak semumpuni notebook-notebook berukuran lebih besar, ukurannya yang mini dan kemampuannya yang dapat mengakomodasi kebutuhan berkomputer sehari-hari menjadikan subnotebook sebagai salah satu gadget yang sangat diminati, disamping harganya yang lebih terjangkau, tentu saja.

Nah, salah satu usaha produsen subnotebook untuk “merampingkan” produknya adalah dengan meniadakan perangkat optical drive, seperti CD-ROM/RW atau DVD-ROM/RW. Komponen yang digunakan untuk mengakses keping CD atau DVD ini memang cukup menyita ruang dan sumber daya.

Sebagai konsekuensinya, pemilik subnotebook tak dapat mengakses CD atau DVD di subnotebook-nya, atau terpaksa membeli external optical drive yang tetap dijalankan via port USB yang tersedia.

Salah satu masalah yang timbul akibat ketidaktersediaan optical drive pada subnotebook adalah kesulitan saat hendak melakukan instalasi aplikasi ataupun sistem operasi. Tak jarang pengguna harus menyalin aplikasi atau sistem operasi yang hendak di-install ke dalam USB flash disk, atau mencolok external optical drive dan melakukan instalasi seperti biasa. Namun, tentu saja hal ini sangat merepotkan, mengingat tak banyak pengguna awam yang mengetahui prosedur instalasi aplikasi atau sistem operasi via flash disk, dan harga sebuah external optical drive yang tidak murah.

Contoh kasus, andaikan kita hendak mengganti sistem operasi Xandros Linux yang terpasang di subnotebook Asus Eee PC dengan Windows XP, maka kita harus menginstal via external optical drive. Mungkin tak terlalu memusingkan bagi Anda yang punya cukup dana untuk membeli sebuah external optical drive, namun bagaimana dengan Anda yang sejak awal ingin berhemat dengan membeli subnotebook?

Nah, lewat artikel ini penulis ingin berbagi tips membuat modul instalasi Windows XP menggunakan media USB flash disk, yang tentunya akan menghemat biaya dan menjadikan pembaca lebih pintar. Modul instalasi ini tak hanya dapat diimplementasikan dalam instalasi ke subnotebook saja, tapi juga dapat diaplikasikan pada komputer mana pun yang sudah memiliki fitur untuk booting via USB.

“Gampang! Tinggal salin file instalasi Windows XP ke flash disk!” Mungkin itu yang terlintas di benak Anda, tapi percayalah bahwa membuat modul instalasi Windows XP tidak semudah itu. Namun jangan khawatir, karena dengan mengikuti langkah-langkah berikut, proses pembuatan modul instalasi Windows XP pun tak terlalu sulit dilakukan.

Yang Harus Disiapkan:

1. Sebuah komputer yang dilengkapi optical drive (CD atau DVD) dan port USB yang dapat bekerja dengan baik.
2. Sebuah USB flash disk berkapasitas 1 atau 2 GB.
3. CD instalasi Windows XP.
4. Aplikasi pembuat modul instalasi (USB_PREP8 dan PEtoUSB) yang dapat diunduh cuma-cuma melalui link http://www.sendspace.com/file/7n781n
5. Do’a dan keberanian!

Langkah-langkah Pembuatan:

1. Tancapkan USB flash disk ke salah satu port USB. Ingat-ingat posisi drive-nya. Apakah F:, G:, H:, dan sebagainya.

2. Saat Anda berada di posisi normal (desktop), masukkan CD instalasi Windows XP ke optical drive. Jika komputer menjalankan proses instalasi secara otomatis, batalkan saja dan tutup semua aplikasi yang tengah berjalan.

3. Unduh dan ekstrak aplikasi yang penulis berikan. Saran penulis, ekstrak seluruh isinya ke sebuah folder, semisal C:\USB.

4. Selanjutnya, buka folder di mana Anda mengekstrak aplikasi modul pembuat instalasi, kali ini kita ambil contoh C:\USB.

5. Jalankan file bernama “usb_prep8.bat” maka di layar monitor akan tampak jendela Command Prompt berisi macam-macam perintah. Jika sudah muncul tulisan “Press any key to continue,” tekan sembarang tombol untuk konfirmasi.

6. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda. Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda.

7. Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.

8. Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.

9. Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER.  Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain.

10. Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.

Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS subnotebook Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saat booting.

Mengingat teknik instalasi semacam ini juga tersedia di internet, Anda juga bisa mencarinya via mesin cari. Selamat mencoba…!

Penulis, Eko Ramaditya Adikara (Rama), adalah seorang tuna-netra yang gemar menulis menggunakan komputer. Penulis tergabung dalam Yayasan Mitra Netra (MitraNetra.or.id). Blog pribadinya dapat dibaca di alamat http://www.ramaditya.com.